Selasa, 21 September 2021

Perjuangan Pejuang Dua Garis Biru Anak Pertama

Setelah keguguran di akhir Bulan Oktober 2018, saya mulai haid lagi di akhir tahun 2018. Rasanya sakit luar biasa. Beberapa bulan haid saya tidak teratur. Akhirnya saya kembali ke dokter kandungan di Batulicin. Saya mau memperbaiki siklus haid saya yang tidak teratur dan jika sudah teratur saya dan suami ingin mencoba program hamil lagi. Suatu malam saya  menangis sampai mata saya bengkak, saya sedih sekali karena belum hamil, sudah promil tapi keguguran, promil lagi tapi belum hamil-hamil juga. Saya mencoba untuk skip sosial media dan mencari kesibukan salah satunya dengan membaca novel. Novel yang saya baca berjudul “I Am Sarahza” karya Hanum Salsabila Rais. Setelah membaca novel ini dan beberapa cerita pejuang garis dua lainnya saya mulai bangkit dan berusaha lagi untuk memperbanyak berdoa dan ikhtiar. Berdoa di sepertiga malam, berdoa saat sholat, berdoa sebelum buka puasa, berdoa setelah adzan, merutinkan puasa sunnah, dan perbanyak membaca Al-Quran terutama Surah Maryam dan beberapa hadist. Ikhtiarnya dengan cara ke dokter kandungan, mengkonsumsi vitamin, berolahraga, dan selalu berpikir positif bahwa Allah pasti memberikan yang terbaik.

Juli 2019 saya diterima PTT (Pegawai Tidak Tetap atau honorer) sebagai dokter gigi di puskesmas tepatnya Puskesmas Karang Bintang di Kecamatan Karang Bintang, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Di puskesmas tempat saya bekerja ada yang pernah program hamil di dokter kandungan kami dan berhasil. Dia menceritakan kalau dia dilakukan pemeriksaan HSG. Histerosalpingografi (HSG) adalah pemeriksaan dengan menggunakan sinar Rontgen (sinar-X) untuk melihat kondisi rahim dan daerah di sekitarnya. Pemeriksaan ini umumnya dilakukan pada wanita yang memiliki masalah infertilitas atau keguguran yang berulang. Akhirnya saya mencoba ke dokter kandungan dan meminta saran bagaimana jika saya dilakukan pemeriksaan HSG. Dokter menyetujuinya dan diberi surat rujukan untuk dilakukan pemeriksaan HSG di RSUD dr. H. Andi Abdurraham Noor Tanah Bumbu. Pemeriksaan HSG hanya ada di RSUD saja. Saya dan suami naik motor dari rumah kontrakan ke rumah sakit, perjalanan sekitar 30 menit. Sampai di rumah sakit saya harus menunggu beberapa jam karena dokter spesialis radiologi yang bertugas sedang melakukan tindakan di RS Marina (rumah sakit swasta di Batulicin). Dokter spesialis radiologi di Batulicin hanya satu saat itu. Setelah dilakukan pemeriksaan HSG rasanya sakit sekali, badan lemas sekali dan hampir pingsan. Saya istirahat dulu di pelataran rumah sakit. Kami pulang naik motor dan singgah di warung bakso untuk makan. Keesokan harinya kami ke dokter kandungan, alhamdulillah hasil pemeriksaan HSG saya normal. Saya meminta dokter untuk menunda promil saya karena  Bulan Oktober 2019 saya dan suami akan berangkat umroh.

Pertengahan Oktober 2019 saya mengikuti medical checkup di RS Ciputra Banjarmasin bersama kantor suami. Medical checkup pasti dilakukan rontgen jadi saya mencoba testpack karena terakhir saya haid Bulan Agustus 2019, Bulan September belum ada haid. Rontgen tidak disarankan dilakukan pada ibu hamil kecuali mendesak. Bangun tidur sebelum sholat subuh saya testpack, masyaallah ternyata garis dua. Saya syok, bingung, dan bahagia sekali akhirnya garis dua yang saya tunggu-tunggu selama ini. Tapi saya takut karena jam 11 siang akan naik pesawat dari Batulicin ke Banjarbaru, saya takut terulang lagi keguguran tahun 2018. Di RS Ciputra Banjarmasin dilakukan medical checkup secara bergantian, saya bilang ke perawat kalau saya baru testpack dan hasilnya positif. Saya disuruh untuk melakukan testpack ulang dan ditunjukkan keesokan harinya. Hasilnya tetap sama dua garis biru yang artinya saya positif hamil. Hari sabtu selesai medical checkup saya dan suami ke dokter kandungan untuk diperiksa. Saya ceritakan riwayat keguguran sebelumnya. Dokter melakukan pemeriksaan menggunakan usg transvagina ternyata ada kantong kehamilan dan diresepkan obat penguat kandungan. Di Batulicin saya ke dokter kandungan lagi untuk pemeriksaan dan menceritakan bahwa akhir Oktober 2019 saya dan suami akan berangkat umroh. Dokter memberi saya obat penguat kandungan dan beberapa vitamin.

Tidak ada komentar: