Jumat, 15 Juni 2012

Komposisi Komposit



a.    Resin matriks
Merupakan bahan dasar utama dalam komposit. BIS-GMA, urethane dimetakrilat (UEDMA) dan trietilen glikol dimetakrilat (TEGDMA) adalah dimetakrilat yang umum digunakan dalam komposit gigi. Digunakan untuk mengontrol konsistensi pasta komposit. Dikarakteristik oleh ikatan ganda karbon yang bereaksi mengubah ke polimer.
b.    Bahan pengisi atau filler
Dimasukannya partikel bahan pengisi ke dalam suatu matriks secara nyata meningkatkan sifat bahan matriks bila partikel pengisi benar-benar berikatan dengan matriks. Bila tidak, partikel bahan pengisi dapat melemahkan bahan.
Bahan pengisi halus yaitu Quartz, Lithium aluminium silicate, barium, strontium, zinc. Bahan pengisi sangat halus yaitu colloidal silica particles. Filler halus yang mengandung barium, strontium, zinc akan menghasilkan foto radiopak. Mengurangi kontraksi polimerisasi. Mengurangi muai termis komposit. Meningkatkan sifat mekanis komposit. Mengurangi penyerapan air, kelunakan, dan pewarnaan.
c.    Coupling agent
Aplikasi bahan coupling yang tepat dapat meningkatkan sifat mekanis dan fisik serta memberikan kestabilan hidrolitik dengan mencegah air menembus sepanjang antar-muka bahan pengisi dan resin.
            Berfungsi membentuk ikatan yang baik antara resin matriks dengan bahan pengisi atau filler. Bahan yang paling banyak digunakan adalah vynil silane.
d.    Bahan tambahan lain
a.    Pigmen       :  pigmen inorganic ditambahkan dalam jumlah kecil sehingga warna komposit sama dengan struktur gigi. Komposit disediakan dalam 10 atau lebih warna yang berkisar pada warna gigi.
b.    Inisiator      :  organic peroksida atau diketone.
c.    Accelerator :  organik amina
Power, 2008. Anusavice, 2004

Jumat, 08 Juni 2012

Biokompatibilitas Komposit


            Bahan kimia yang berasal dari komposit dapat membahayakan pulpa jika ada komponen yang dikeluarkan atau berdifusi dari bahan dan selanjutnya mencapai pulpa. Komposit yang berpolimerisasi dengan tepat, relatif dapat diterima jaringan karena menunjukkan kelarutan minimal dan unsur tidak bereaksi terlepaskan dalam jumlah kecil atau sedikit. Dari sudut pandang toksikologis, jumlah ini terlalu kecil untuk menyebabkan toksik. Namun, dari sudut pandang imunologis, pada keadaan yang amat jarang terjadi, pasien dan tenaga kedokteran gigi dapat mengalami reaksi alergi terhadap bahan ini.
            Bahan komposit yang tidak mengeras pada dasar suatu kavitas dapat bertindak sebagai penampung dari komponen yang tidak larut yang dapat menimbulkan peradangan pulpa jangka panjang. Situasi ini merupakan bahan pertimbangan untuk bahan yang diaktifkan dengan sinar. Bila klinisi, mencoba mengeraskan lapisan resin yang terlalu tebal atau bila waktu pemaparan sinar tidak tepat, bahan yang tidak mengeras atau buruk pengerasannya dapat melepaskan sebagian komponen yang bersebelahan dengan pulpa.
(Anusavice, 2004)